Selasa, 17 April 2012

Tulang Rusuk Yang Hilang

cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat sedih hati orang yang kita sayang..

semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih..

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Yudha dan Ryana duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ryana pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.


Ryana : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Yudha : Kamu dong?
Ryana : Menurut kamu, aku ini siapa?
Yudha : (Berpikir sejenak, lalu menatap Ryana dengan pasti) kamu tulang rusukku!
Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian.
Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.
Setelah menikah, Ryana dan Yudha mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kian mendera.
Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Ryana lari keluar rumah.
Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,
“Kamu nggak cinta lagi sama aku!”
Yudha sangat membenci ketidak dewasaan Ryana dan secara spontan balik berteriak,
“Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”
Tiba-tiba Ryana menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Matanya basah. Ia menatap Yudha, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Yudha menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Ryana kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah.
“Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”

Lima tahun berlalu..
Yudha tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ryana.
Ryana pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Yudha yang tahu semua informasi tentang Ryana, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Ryana tak menunggunya.
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Yudha meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya.
Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Ryana.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Yudha : Apa kabar?
Ryana : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Yudha : Belum.
Ryana : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Yudha : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tau kok nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Dan ku pastikan tidak akan ada yang berubah!
Ryana tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”

Seminggu kemudian, Yudha mendengar bahwa Ryana mengalami kecelakaan, dan mati.
Malam itu, sekali lagi, Yudha mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ryana, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan begitu saja tanpa berfikir dengan apa yang telah mereka lalui.

“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar